Teori-teori Klasik Pertumbuhan Ekonomi
Dalam sejarah pemikiran ekonomi para penulis pada bagia kedua abad ke 18 dan permulaan abad ke 20 lazim digolongkan sebagai kaum Klasik. Kaum klasik dibedakan menjadi dua golongan: (i) yang disebut golongan klasik saja-dan merupakan ahli-ahli ekonomi yang mengemukakan analisisnya sebelum tahun 1870;dan (ii) kaum Neo-Klasik yang merupakan ahli-ahli ekonomi yang mengemukakan analisisnya sesudah tahun tersebut. Termasuk golongan pertama adalah Adam Smith,David Ricardo,Robert Malthus,dan John Stuart Mill. Sedangkan golongan yang kedua adalah Carl Menger Wicksel. Dari kedua golongan ekonomi klasik tersebut,kaum Neo-Klasik merupakan ahli yang banyak mencurahkan perhatian kepada sifat-sifat kegiatan masyarakat dalam jangka pensek dan sedikit sekali menganalisis masalah pertumbuhan ekonomi. Dari pandangan ini selanjutnya mereka berpendapat bahwa pembangunan ekonomi,walaupun berjalan dengan lancer dan teratur.
Ahli-ahli ekonomi klasik, di dalam menganalisis masalah-masalah pembangunan,terutama ingin mengetahui tentang sebab-sebab perkembangan ekonomi dalam jangka panjang dan corak proses pertumbuhannya. Dalam membahas kedua persoalan ini mereka mempunyai pandangan yang agak berbeda antara satu dengan lainnya.
Pandangan Adam Smith
Adam Smith ternyata bukan saja terkenal sebagai pelopor ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang pertama kali mengemukakannya pentingnya kebijakan laissez-faire,tetapi juga merupakan ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada masalah pembangunan,seperti dapat dilihat dari judul bukunya,An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Mengenai factor yang menentukan pembangunan,Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meninggikan tingkat spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Sebagai akibat dari spesialisasi yang terjadi,maka tingkat kegiatan ekonomi akan bertambah tinggi.
Mengenai corak proses perumbuhan ekonomi, Smith mengatakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi,maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif. Apabila pasar berkembang,pembagian kerja dan spesialisasi akan terjadi, dan yang belakangan ini akan menimbulkan kenaikan produktivitas. Kenaikan pendapatan nasional yang disebabkan oleh perkrmbangan tersebut dan perkembangan tersebut dan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang terjadi bersama-sama dengan kenaikan dalam pendapatan nasional,akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang lebih banyak. Maka perkembangan ekonomi akan berlangsung lagi dan dengan demikian dari masa ke masa pendapatan perkapita akan terus bertambah tinggi.
Pandangan Ricardo dan Mill
Pandangan Smith mengenai pola proses pembangunan yang sangat optimis di atas sangat bertentangan dengan pendapat Ricardo dan Malthus,yang mempunyai pandangan yang lebih pesimis tentang akhir dari proses pembangunan dalam jangka panjang. Kedua ahli ekonomi Klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai stationary state atau suatu keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Menurut Smith,yang belum menyadari hukum hasil lebih yang makin berkurang,perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi karena ia akan memperluas pasar. Sedangkan menurut Ricardo dan Malthus,perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi,akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Menurut Ricardo,pola proses pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Pada permulaanya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam relative cukup banyak.
3. Sesudah tahap tersebut,tingkat upah akan menurun dan pada akhirnya akan berada pada tingkat yang minimal
Tahap 1 merupakan thap dimana produksi marjinal menjadi bertambah besar apabila penduduk bertambah. Tahap II adalah tahap dimana produksi marjinal mencapainilai maksimal dan mulai menurun jika penduduk bertambah. Tahap III adalah tahap dimana produk marjinal besarnya lebih rendah dari produksi perkapita. Batas antara tahap II dan III merupakan tingkat pembangunan di mana pendapatan atau produksi perkapita mencapai nilai yang maksimal. Batas antara tahap III dan IV adalah tingkat pertumbuhan di mana pendapatan nasional atau produksi nasional mencapai tingkat yang paling maksimal. Pada tahap IV produksi total mengalami penurunan dan makin lama makin kecil.
Proses pembangunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 11.1 dapat pula dilihatmenggunakan Gambar 11.2. dalam Gambar 11.2 garis MR menunjukan nilai produksi tambahan yang diciptakan oleh seorang pekerja yang baru. Berlakunya hukum hasil lebih yang makin berkurang menyebabkan nilai MR bertambah rendah apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan bertambah besar. Garis AR menunjukan nilai pendapatan rata-rata.
Pandangan Ahli Ekonomi Klasik Lain
Ahli ekonomi Klasik lainnya yang banyak mencurahkan perhatiannya kepada masalah pembangunan adalah John Stuart Mill. Mill sependapat dengan Adam Smith bahwa spesialisasi atau pembagian pekerjaan akan meninggikan keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi, dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan meninggikan tingkat produktivitas dan memperlancar pembangunan ekonomi. Seperti Smith, Mill juga berpendapat bahwa luasnya spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar.
Salah satu dari beberapa sumbangan penting Mill pada analisis pembangunan ekonomi adalah analisisnya mengenai peranan faktor – faktoe bukan ekonomi terhadap pembangunan. Faktor – faktor tersebut adalah kepercayaan masyarakat, kebiasaan berfikir, adat istiadat, dan corak institusi yang ada. Mill beryakinan bahwa faktor – faktor tersebut merupakan faktor penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan di Asia dan meramalkan bahwa faktor – faktor tersebut akan mengundurkan permulaan pembangunan di daerah tersebut untuk beberapa generasi mendatang. Selanjutnya ia berpendapat, supaya pembangunan tercipta perlu ada golongan masyarakat yang kreatif, yang akan bertindak sebagai pencita perubahan – perubahan. Tetapi, walaupun ia menyadari pentingnya peranan para pengusaha dalam mengembangkan kegiatan ekonminya, Mill tidak menekankan peranan golongan pengusaha yang inovaif dalam pembangunan.
Tingkat pengetahuan suatu masyarakat merupakan faktor lain yang mempengaruhi pembangunan ekonomi. Menurut Mill tingkat perkembangan pengetahuan pada suatu masa tertentu berfungsi sebagai faktor yang menentukan taraf kemajuan kegiatan industri pada waktu tersebut. Berkaitan dengan pendangan – pandangan di atas, selanjutnya Mill berpendapat bahwa pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan: perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang menghapuskan hambatan – hambatan pembangunan yang diciptakan manusia.
Ahli-ahli ekonomi klasik, di dalam menganalisis masalah-masalah pembangunan,terutama ingin mengetahui tentang sebab-sebab perkembangan ekonomi dalam jangka panjang dan corak proses pertumbuhannya. Dalam membahas kedua persoalan ini mereka mempunyai pandangan yang agak berbeda antara satu dengan lainnya.
Pandangan Adam Smith
Adam Smith ternyata bukan saja terkenal sebagai pelopor ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang pertama kali mengemukakannya pentingnya kebijakan laissez-faire,tetapi juga merupakan ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada masalah pembangunan,seperti dapat dilihat dari judul bukunya,An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Mengenai factor yang menentukan pembangunan,Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meninggikan tingkat spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Sebagai akibat dari spesialisasi yang terjadi,maka tingkat kegiatan ekonomi akan bertambah tinggi.
Mengenai corak proses perumbuhan ekonomi, Smith mengatakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi,maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif. Apabila pasar berkembang,pembagian kerja dan spesialisasi akan terjadi, dan yang belakangan ini akan menimbulkan kenaikan produktivitas. Kenaikan pendapatan nasional yang disebabkan oleh perkrmbangan tersebut dan perkembangan tersebut dan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang terjadi bersama-sama dengan kenaikan dalam pendapatan nasional,akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang lebih banyak. Maka perkembangan ekonomi akan berlangsung lagi dan dengan demikian dari masa ke masa pendapatan perkapita akan terus bertambah tinggi.
Pandangan Ricardo dan Mill
Pandangan Smith mengenai pola proses pembangunan yang sangat optimis di atas sangat bertentangan dengan pendapat Ricardo dan Malthus,yang mempunyai pandangan yang lebih pesimis tentang akhir dari proses pembangunan dalam jangka panjang. Kedua ahli ekonomi Klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai stationary state atau suatu keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Menurut Smith,yang belum menyadari hukum hasil lebih yang makin berkurang,perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi karena ia akan memperluas pasar. Sedangkan menurut Ricardo dan Malthus,perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi,akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Menurut Ricardo,pola proses pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Pada permulaanya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam relative cukup banyak.
2. Sesudah tahap tersebut, karena jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah ini mendorong pertambahan penduduk.
3. Sesudah tahap tersebut,tingkat upah akan menurun dan pada akhirnya akan berada pada tingkat yang minimal
Tahap 1 merupakan thap dimana produksi marjinal menjadi bertambah besar apabila penduduk bertambah. Tahap II adalah tahap dimana produksi marjinal mencapainilai maksimal dan mulai menurun jika penduduk bertambah. Tahap III adalah tahap dimana produk marjinal besarnya lebih rendah dari produksi perkapita. Batas antara tahap II dan III merupakan tingkat pembangunan di mana pendapatan atau produksi perkapita mencapai nilai yang maksimal. Batas antara tahap III dan IV adalah tingkat pertumbuhan di mana pendapatan nasional atau produksi nasional mencapai tingkat yang paling maksimal. Pada tahap IV produksi total mengalami penurunan dan makin lama makin kecil.
Proses pembangunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar 11.1 dapat pula dilihatmenggunakan Gambar 11.2. dalam Gambar 11.2 garis MR menunjukan nilai produksi tambahan yang diciptakan oleh seorang pekerja yang baru. Berlakunya hukum hasil lebih yang makin berkurang menyebabkan nilai MR bertambah rendah apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan bertambah besar. Garis AR menunjukan nilai pendapatan rata-rata.
Pandangan Ahli Ekonomi Klasik Lain
Ahli ekonomi Klasik lainnya yang banyak mencurahkan perhatiannya kepada masalah pembangunan adalah John Stuart Mill. Mill sependapat dengan Adam Smith bahwa spesialisasi atau pembagian pekerjaan akan meninggikan keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi, dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan meninggikan tingkat produktivitas dan memperlancar pembangunan ekonomi. Seperti Smith, Mill juga berpendapat bahwa luasnya spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar.
Salah satu dari beberapa sumbangan penting Mill pada analisis pembangunan ekonomi adalah analisisnya mengenai peranan faktor – faktoe bukan ekonomi terhadap pembangunan. Faktor – faktor tersebut adalah kepercayaan masyarakat, kebiasaan berfikir, adat istiadat, dan corak institusi yang ada. Mill beryakinan bahwa faktor – faktor tersebut merupakan faktor penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan di Asia dan meramalkan bahwa faktor – faktor tersebut akan mengundurkan permulaan pembangunan di daerah tersebut untuk beberapa generasi mendatang. Selanjutnya ia berpendapat, supaya pembangunan tercipta perlu ada golongan masyarakat yang kreatif, yang akan bertindak sebagai pencita perubahan – perubahan. Tetapi, walaupun ia menyadari pentingnya peranan para pengusaha dalam mengembangkan kegiatan ekonminya, Mill tidak menekankan peranan golongan pengusaha yang inovaif dalam pembangunan.
Tingkat pengetahuan suatu masyarakat merupakan faktor lain yang mempengaruhi pembangunan ekonomi. Menurut Mill tingkat perkembangan pengetahuan pada suatu masa tertentu berfungsi sebagai faktor yang menentukan taraf kemajuan kegiatan industri pada waktu tersebut. Berkaitan dengan pendangan – pandangan di atas, selanjutnya Mill berpendapat bahwa pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan: perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang menghapuskan hambatan – hambatan pembangunan yang diciptakan manusia.
Posting Komentar untuk "Teori-teori Klasik Pertumbuhan Ekonomi"