Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Peserta Didik

Strategi Pembelajaran Berorientasi  Pada Peserta Didik

Strategi menurut sederhananya adalah cara melakukan sesuatu. Pembelajaran adalah cara melibatkan  para pemelajar  dalam kegiatan belajar mengajar tertentu. Sedangkan menurut istilah strategi adalah rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemampaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran dan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dan bertujuan untuk proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Sharon E Smaldino 2011, 29-30).


Adapun strategi pembelajaran menurut para ahli adalah:


1. Menurut Dick dan Carey


Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang di gunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.


2. Menurut Kemp


Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisin.


3. Menurut Gerlach dan Ely


Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang di pilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri atas sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.


Jadi dapat di simpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah proses belajar mengajar berdasarkan kebutuhan dan minat siswa. Strategi pengajaran yang berorientasi pada peserta didik dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksible sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa. Lembaga pendidikan dan guru tidak berperan sebagai senteral melainkan hanya sebagai penunjang.


Konsep dan Tujuan Pembelajaran yang Berorientasi Pada Peserta Didik


Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya pembelajaran menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, emosional dan aktivitas intelektual. Seorang siswa yang tampaknya hanya diam saja tidak berarti memiliki kadar pembelajaran yang berorientasi pada siswa yang rendah dibandingkan dengan sering yang sibuk mencatat sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis, dalam pikirannya. Sebaliknya siswa yang sibuk mencatat tidak bisa di katakan memiliki pembelajaran atau aktivitas yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar aktif mencatat, tidak di ikuti oleh aktivitas mental dan emosional (Yatim Riyanto 2009, 135).


Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dapat juga menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif) sikap (afektif) dan keterampilan (pisikomotorik). Artinya dalam pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas akan tetapi diimbangi oleh sikap kererampilan dan sebagainya.


Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna dan melalui ini para peserta ddik tidak hanya di tuntut mrnguasai sejumlah infirmasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. Dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin di capai bukan hanya membentuk manusia yang cerdas, tetapi membentuk manusia yang bertakwa dan memiliki keterampilan dan sikap budi luhur. Maka  pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik sangat cocok di kembangkan.


Strategi-Strategi Pembelajaran Diruangan Kelas


Strategi-strategi pengajaran yang digunakan para guru di ruang kelas mewakili berbagai perspektif teori belajar yaitu:


1. Presentasi


Dalam seatu presentasi sebuah sumber manyajikan, mendramatisasi, dan menyebarkan informasi pada pemelajar. Komunikasi di kendalikan oleh sumber, dengan respon segera yang terbatas atau interaksi dengan pemelajar. Seorang guru yang menyajikan presentasi mungkin menyelipkan pertanyaan, dimana para siswa mungkin langsung menjawab atau di haruskan menjawab dan para siswa bisa bertanya ketika bahan pengajaran telah siap di sajikan. Sumber informasi bisa berupa buku, situs internet, rekaman audio, video dan lain- lain.


2. Diskusi


Sebagai salah satu strategi, diskusi adalah gagasan dan opini diantara para siswa atau guru. Strategi ini bisa digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran apapun baik kelompok kecil maupun besar. Diskusi merupakan cara yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari sekelompok siswa.dalam konteks ini diskusi bisa membantu guru menjalin hubungan dengan peserta didik. Diskusi bisa dipimpin oleh guru ataupun peserta didik dengan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan respon dari siswa.


3. Latihan dan Praktik


Dalam latihan dan praktik para pemelajar dibimbing melewati serangkaian latihan praktis yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan pengetahuan konten spesifik atau sebuah ketrampilan baru. Agar efektif,  latihan dan fraktik harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respon yang benar dan memeperbaiki kesalahn yang mungkin dibuat para pemelajar disepanjang penerapannya. Tujuan dari latihan dan praktik adalah bahwa para siswa menguasai atau mempelajari informasi tanpa kesalahan.


4. Belajar kooperatif


Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokan dimana para siswa bekerjasama untuk saling mendapat keuntungan potensi belajar anggota lainnya. Banyak pendiddik telah mengkritik suasana kompetitif yang dominan dalam ruang kelas. Mereka meyakini bahwa situasi belajar kooperatif mirip dengan kerja sama sosial didunia kerja dimasa depan. Dari belajar kooperatif para siswa dapat memperoleh pengalaman yang banyak baik berupa  informal.


5. Permainan


Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang didalamnya para pemelajar mengerti aturan yang teleh ditetepkan saat mereka berusaha mencapai tujuna pendidikan yang menantang. Teknik permainan ini sangat memotivasi terutama untuk konten yang membosankan. Permainan seringkali mengharuskan para pemelajar untuk menggunakan keterampilan menyelasaikan masalah, kemampuan untuk menghasilkan solusi. Dengan permainan, para pemelajar bisa memberikan pengalaman belajar yang beraneka ragam dan para siswa senang memainkan permainan dan merasa diuntungkan karena pengalamn belajar mereka menjadi luas.


6. Integrasi


Sebagai seorang guru bisa menggunakan teknologi dan media untuk membantu  para peserta didik dalam ruangan  kelas. Seperti bisa melihat video yang memberikan inforamasi yang mereka butuhkan tentang topik , dan  bisa mengarahkan audio kedalam teks untuk mengarahkan pembelajran siswa (Wina Sanjaya 2006, 125-135).


Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pembelajran Yang Berorientasi Pada Peserta Didik


1. Guru


Guru dalah pelaku pembelajran, sehingga dalam hal ini, guru merupakan faktor yang terpenting dan ditangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Guru memiliki peran penting sebagi sumber belajar , pemimpin dalam belajar, bertanggung jawab, profesional dalam mengajar agar tercapainya hasil belajar peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.


2. Peserta didik


Peserta dididik merupakaan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk menngembangkan potensi kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan pembelajran.


3. Bahan pelajaran


Bahan pelajaran merupakan media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat.


4. Kegiatan pembelajran


Agar tujuan pembelajran dapat dicapai secara optimal, maka dalam menentuka strategi pembelejran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran dan kurikulum.


5. Metode


Metode dalah satu cara yang dipergunakan untuk uncapai tujuan penbalajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.


6. Sarana belajar


Keberhasilan implementasi pembelajran yang berorientasi pada peserta didik juga dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana belajar yang meliputi ruang kelas, tempat duduk siswa, media, dan sumber belajar.


7. Alat


Alat yang digunakan dalam pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembalajaran. Alat yang digunakan berupa jangka, gambar bangun ruang, bangun ruang, segitiga dan lain-lain.


8. Evaluasi


Komponen evaluasi merupaka komponen yang berfunngsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetepkan tercapai atau belum, juga berfungsi sebagai unpan balik untuk memperbaiki strategi yang telah ditetapkan. Misalnya, evaluasi tentang pembelajaran aljabar, pertidaksamaan, logika matematika, dsb (Oemar  Hamalik 2011, 201-202).


Keuntungan dan Kerugian Strategi Pembelajaran yang Berorientasin Pada Peserta Didik


1. Keuntungan


Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik menekankan pada aktivitas siswa secara optimal, yaitu bahwa  dalam keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, emosional dan juga aktivitas intelektual. Dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif , afektf, psikomotorik secara seimbang.


Dalam strategi pembelajaran siswa berperan sebagai subjek pendidik bukan objek pendidik yang harus dijejali dengan berbagai informasi melainkan siswa tersebut mengaplikasikannya atau menghubungkannya dengan melalui kehidupan. Sehingga melalui pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik siswa tidak hanya dituntut menguasai informasi .  menjadikan siswa adalah subjek yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan.


Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi guru berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam memamfaatkan sumber belaja yang lebih penting lagi bahwa peran guru adalah memfasilitasi agar siswa belajar.  Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik guru dan siswa sama-sama berperan sebagai subjek belajar yg membedakan hanyalah tugasnya masing- masing.


2. Kelemahan


Dalam strategi pembelajaran yang beorientasi pada peserta didik, pada aktivitas siswa aktif dan tidak aktifnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran hanya siswa yang mengetahiunya secara pasti. Karena keaktifan siswa  ada yang diamati secara langsung dan tidak langsung. Keberhasilan strategi ini tergantung kepada apa yang dimiliki oleh guru seperti: kemampuan guru, sikap profesionalitas gur, latar belakang pendidk dan pengalaman mengajar guru. Dalm dkegiatan strategi ini juga alkivitas siswa yang ditekankan hanya pada proses bukan pada hasil dan memerlukan waktu yang panjang.

Posting Komentar untuk "Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Peserta Didik"