Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perilaku Organisasi dengan Kinerja Pegawai

Perilaku Organisasi dengan Kinerja Pegawai

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis). (George R. Terry, terj. Dr. Winardi, SE: 2010)

Pengertian Perilaku Organisasi 


Pengertian Perilaku menurut Cummings yang dikutip oleh Thoha (2014:8) yaitu: “Perilaku Organisasi adalah suatu cara berfikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan.”

Adapun pengertian lain dari perilaku organisasi menurut  Duncan dikutip oleh Thoha (2014:5): "Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuannya praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasikan bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.”

Menurut Kelly yang dikutip oleh Thoha dalam (2014:9) yaitu: “Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti misalnya:bagaimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggora-anggota sebagai individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan instansi-instansi yang lebih besar.”

Dari pendapat para ahli diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Perilaku Organisasi adalah suatu  ilmu yang  mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organiasasi serta dampaknya terhadap kinerja, baik kinerja individual, kelompok maupun organisasi.

Indikator Perilaku Organisasi 


Perilaku Organisasi sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena setiap orang memiliki perilaku yang tidak sama, maka dari itu dalam mempelajari perilaku organisasi menurut Davis yang dikutip oleh Dharma  (1993:5) yaitu:

a. Orang-orang

Membentuk sistem sosial intern organisasi, mereka terdiri dari orangorang dan kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil, Selain itu ada kelompok yang lebih resmi dan formal.

b. Struktur

Menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi. Berbagai pekerjaan yang berbeda diperlukan untuk melakukan semua aktivitas organisasi, ada manajer dan pegawai.

c. Teknologi

Menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk bekerja dan sumber daya itu memoengaruhi tugas yang mereka dapat menghasilkan banyak hal dengan tangan kosong. Jadi, mereka mendirikan bangunan, merancang, mesin mencipatakan proses kerja dan merakit sumber daya.

d. Lingkungan

Semua organisasi beroperasi didalam lingkungan luar, organisasi tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yang banyak memuat unsur lain, seperti pemerintah, keluarga dan organisasi lainnya. Semua unsur ini saling mempengaruhi dalam suatu sistem yang rumit yang menjadi corak hidup sekelompok orang.

Adapun indikator yang saya pakai dalam penelitian kali ini adalah indikator-indikator dari perilaku organisasi menurut Thoha (2014:36) yaitu:

1. Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama

Prinsip dasar kemampuan ini amat penting diketahui untuk memahami mengapa seseorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lain. Karena sejak lahir manusia ditakdirkan tidak sama kemampuannya. Adapula yang beranggapan bukan disebabkan sejak lahir, melainkan karena perbedaan menyerap informasi dari suatu gejala, dan ada pula yang beranggapan kemampuan disebabkan oleh kombinasi keduanya. Oleh karenanya kecerdasan merupakan salah satu perwujudan dari kemampuan seseorang.

2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda

Ahli-ahli ilmu perilaku umumnya membicarakan bahwa manusia ini berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan. Dengan kebutuhan ini dimaksudkan adalah beberapa pernyataan didalam seseorang yang menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapai suatu obyek atau hasil.Kebutuhan seseorang berbeda dengan kebutuhan orang lain. Seseorang karyawan yang didorong untuk mendapatkan tambahan gaji, tingkah perilakunya jelas akan berbeda dengan karyawan yang didorong oleh keinginan memperoleh kedudukan agar mendapatkan harga diri di dalam masyarakat.

3. Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang  bagaimana bertindak

Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat perilaku masingmasing didalam banyak hal, seseorang dihadapkan dengan sejumlah kenbutuhan yang potensial harus dipenuhi lewat perilaku yang dipilihnya. Misalnya: seseorang diberikan pilihan pada dua hal dan harus dapat memutuskan salah satu dari kedua keputusan tersebut dan harus dapat menerima resiko yang diambil. Cara untuk menjelaskan bagaimana seseorang mengambil dalam keputusan adalah dengan mempergunakan teori expectancy, teori ini didasarkan atas proposisi yang sederhana yakni bagaimana seseorang memilih perilaku sedemikian karena ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan suatu hasil tertentu. Perilaku dicatat bahwa teori ini tidak bisa digunakan untuk meramal suatu tujuan yang diinginkan. Model ini hanya membuat asumsi-asumsi bahwa seseorang membuat suatu keputusan yang rasional itu berdasarkan pada persepsi terhadap lingkungannya.

4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya

Memahami lingkungan adalah suatu proses aktif, dimana seseorang berusaha membuat lingkungan menjadi berarti baginya proses aktif ini melibatkan seseorang individu untuk mengakui secara selektif aspekaspek yang berada dari lingkungan, menilai apa yang dilihat dari lingkunganya menilai dari apa yang dilihat dari hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan mengevaluasi dengan apa yang dialaminya dan kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Jadi pengalaman dari seseorang sangatlah penting didalam suatu organisasi. Jadi lingkungan sangat memberikan objek dan peristiwa ketimbang dengan kemampuan manusia yang dimlikinya untuk memahami obyek dan peristiwa tersebut, aspek-aspek yang sudah diketahui atau yang sudah berjalan dapat dijadikan pengalaman oleh seseorang untuk bertindak.

5. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang

Orang-orang jarang-jarang bertindak netral mengenai tentang sesuatu hal  yang mereka ketahui atau alami. Dan mereka cenderung mengevaluasi terhadap seseuatu yang dialami dengan cara senang atau tidak senang. Selanjutnya evaluasi ini merupakan faktor yang teramat sulit didalam mempengaruhinya perilaku dimana yang akan datang. Perasaan senang atau tidak senang ini akan membuat seseorang berbuat berbeda-beda dengan orang lain: seseorang merasa puas dengan gaji di kantor tertentu, tetapi ada sebagian orang yang tidak puas dengan gajinya. Kepuas atau ketidakpuasan timbul karena adanya perbedaan antara sesuatu yang diterima dengan sesuatu y6ang diharapkan seharusnya diterima. Oleh karena itu salah persepsi ini merupakan bidang yang amat penting untuk diketahui, maka amatlah sulit bagi pimpinan organisasi untuk mendistribusikan beberapa penghargaan seperti misalnya naik haji dan promosi suatu acara untuk memberikan kepuasan kepada semua pihak.

6. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang

Telah disinggung diatas beberapa yang mempengaruhi bagaimana seseorang itu terangsang utnuk berperilaku, dan telah ditekankan pula bahwa kemampuan seseorang adalah suatu pengaruh yang amat penting didalam pelaksanaan pekerjaan. Organisasi biasanya bisa mempengaruhi perilaku seseorang dengan memngubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku individu, hanya mudah diubah. Tetapi semuanya terbuat untuk dipengaruhi. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya, adapula karena kebutuhannya dan adapula karena dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, maka sering kali suatu keadaan yang memimpin kearah tercapainya efektivitas pelaksanaan kerja.

Sejalan dengan pendapat para ahli diatas maka peneliti dapat memberi kesimpulan bahwa perilaku organisasi adalah  suatu cara berfikir, cara untuk memahami persoalan-persoalan dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia.

Indikator Kinerja Pegawai 


Dari definisi-definisi diatas merupakan bahwa kinerja pegawai sangatlah penting, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas dengan beberapa sifat manusia yang berbeda-beda.

Untuk mengetahui kinerja perlu dilakukan pengukuran. Untuk mengetahui hal itu aspek-aspek yang mempengaruhi kinerja menurut Dharma  (2003:355) dalam bukunya “Manajemen Supervisi” menyatakan pengukuran kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

1. Kuantitas,

Yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.

2. Kualitas,

Yaitu mutu yang harus dihasilkann (baik tidaknya) Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran “tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.

3. Ketepatan Waktu

Yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

Kinerja itu ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya kinerja dipengaruhi oleh faktor individu, ada pula dipengaruhi oleh lingkungannya seperti, yang dikemukakan Stern yang dikutip oleh Mangkunegara (2000:16) menyatakan bahwa faktor-faktor penentu kinerja individu dan faktor lingkungan organisasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor Individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memilki konsentrasi diri yang baik.

2. Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relative memadai.

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas, peneliti berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kinerja yang diterapkan didalam sebuah organisasi adalah hasil pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta tata kerja untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Kinerja dikatakan optimal jika lembaga (organisasi) tersebut mampu menyusun rencana dan melaksananakannya serta mampu mengatasi kendala dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja tersebut.\

Hubungan Perilaku Organisasi dengan Kinerja Pegawai 


Keterkaitan dari perilaku organisasi dengan kinerja pegawai, yaitu perilaku organisasi merupakan suatu fungsi dari interaksi sesama individu dengan lingkungannya yang dapat mempengaruhi terhadap kinerja pegawai. Didalam organisasi yang efektif seseorang pemimpin mempunyai kewajiban untuk dapat memahami setiap perilaku pegawainya, karena hasil dari setiap perilaku organisasi yang diharapkan adalah hasil kerja yang efektif artinya setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan standar waktu yang ditentukan.

Peneliti mengutif dari para ahli mengenai teori yang ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi yaitu perilaku organisasi, menurut Robbins dan Judge (2008:12) perilaku organisasi adalah “Studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kinerja perusahaan”.

Kinerja pegawai merupakan bagian dari kelompok yang pada akhirnya menjadi bagian dari kinerja organisasi. Di dalam organisasi yang efektif seorang pimpinan mempunyai kewajiban untuj dapat memahami setiap pegawai karena hasil yang diharapkan dari setiap perilaku organisasi adalah kinerja.

Peneliti mengutif dari para ahli mengenai teori yang ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi yaitu perilaku organissasi menurut Nimran dalam Umam (2010:30) menyatakan bahwa:

“Perilaku organisasi adalah suatu istilah yang agak umum yang menunjuk pada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi yang sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi dalam konteks organisasi.”

Teori administrasi yang merupakan suatu teori yang mendasar pada perilaku kerjasama manusia didalam kelompok-kelompok kerja, pada akhirnya ada dalam lingkungan organisasi yang disebut perilaku organisasi. Tercapai atau tidaknya tujuan organisasi akan ditentukan oleh sejauhmana pemahaman dan penerimaan pegawai tentang tujuan organisasi. Menurut Prawirosentono dalam Sinambela (2012:9) mengemukakan kinerja organisasi adalah: “Organisasi atau lembaga sangat diperlukan oleh Kinerja Individu, oleh sebab itu apabila kinerja organisasi ingin diperbaiki tentunya kinerja individu perlu diperhatikan”.

Kinerja organisasi adalah pengertian tujuan dan pencapaian tujuan. Setiap pegawai dianggap menggabungkan diri dalam organisasi dengan maksud mencapai tujuan pribadi mereka seperti penghasilan, status, pekerjaan yang berarti dengan lebih baik. Demikian pula organisasi dipandang sebagai suatu wadah yang dapat menggabungkan usaha bersama para anggota untuk mengejar sasaran khusus keseluruhan organisasi misalnya untuk meningkatkan kualitas kerja, pertumbungan, dan produktivitas.

Dari pendapat para ahli diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hubungan antara perilaku organisasi dengan kinerja pegawai memiliki hubungan yang erat hal ini dilihat jika kinerja pegawai didalam suatu organisasi akan berjalan dengan baik apabila perilaku organisasinya sudah baik, dinilai dari sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas organisasi.

Posting Komentar untuk "Perilaku Organisasi dengan Kinerja Pegawai"