Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Polemik Organisasi Nasional Evav

Polemik Organisasi Nasional Evav
Wacana pembentukan Organisasi kemahasiswaan berskala nasional, di maksudkan untuk menjadi organisasi payung terhadap organisasi mahasiswa evav yang telah eksis, selain itu organisasi ini menjadi partner dengan seluruh mahasiswa yang berasal dari daerah kabupaten maluku tenggara dan kota tual, yang saat ini tersebar di seluruh kota-kota study di indonesia. Kunjungan Tim work (inisiator) dalam rangka mensosialisasikan Organisasi Nasional kepada pengurus dan kader FOSMA-MALRA Kepulauan di kampus I UIN Alauddin Makassar pada tanggal 1 mei 2012 menuai perdebatan yang sengit. Di dalam Term of reference ORGANAS dinyatakan bahwa pembentukan organisasi nasional sangat dibutuhkan oleh mahasiswa yang berasal dari Evav, karena organisasi-organisasi daerah yang telah eksis hari ini sudah jauh dari peran dan fungsinya. Menurut para inisiator “pembentukan organisasi nasional ini merupakan misi suci, sehingga sosialisasi diadakan untuk menghargai organisasi daerah yang telah ada sebelumnya”.

Menanggapi wacana organisasi sentral yang masih dalam tahap sosialisasi, Ketua Umum FOSMA MALRA Kepulauan M. Sutrisno Tunyanan dan Wakil Ketua Umum Rustam Al-al saat di temui di kediaman KETUM FOSMA menyatakan bahwa, “latar belakang organisasi nasional ini tidak jelas, sehingga kami mewakili seluruh pengurus dan Kader FOSMA MALRA Kepulauan Menolak.”(Manuruki 2Mei 2012).

Selain alasan yang diatas, ada alasan lain yang sebenaranya lebih penting yaitu aturan main organisasi yang tidak bisa dilanggar dan tidak bisa diubah seenaknya ketika ada keperluan politik organisasi. Dalam AD dan ART FOSMA MALRA dikatakan bahwa, organisasi ini bersifat independen yang tidak bisa terikat dengan organisasi manapun, organisasi ini meingkupi Maluku Tenggara Kepulauan yaitu beberapa kab. yang telah dimekarkan yang dulu tergabung dalam Maluku Tenggara, sehingga FOSMA tidak bisa bergabung dengan organas Evav, tambah orang no. 1 di FOSMA.

Terkait dengan wacana pembentukan organisasi sentral, banyak lahir tafsiran, ada sebagian mahasiswa mengatakan bahwa organisi sentral ini lahir dengan alasan yang masih diragukan. Menurut Wakil Ketua umum saat diwawancarai mengatakan bahwa, organas ini patut dicurigai karena kemunculannya bertepatan dengan momen Politik, sehingga ketika momen ini hilang maka organas ini pula lenyap.

Widodo Malgwar,